Tuesday, 18 June 2013

"KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM"

Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut di belah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirathal Mustaqim kelak. Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.

" Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang."(HR. Ahmad)

Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia diatas Shirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya :
# Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
# Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
# Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
# Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
# Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
# Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
# Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
# Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
# Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
# Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
# Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
# Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.

Rasulullah SAW bersabda, "Dan diletakkan sebuah jembatan di atas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu : 'Ya Allah, Selamatkan! Selamatkan! Dikanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa'dan.' Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa'dan?"

Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak umat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia." (HR. Muslim)

"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakkan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari berbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah shirath yang siap menelan orang terjatuh kedalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :

"Ya Allah, Selamatkan! Selamatkan!"

Ia (jembatan shirath) adalah  sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (HR. Muslim)

Sahabat yang dirahmati Allah, Shirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barang siapa yang selalu memilih dijalan Allah dan berpegang teguh dengan syariat Islam, maka shirath di akhirat ini akan mudah untuk dilalui sampai ke Surga.
Akan tetapi sebaliknya, Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah diterkam api Neraka yang berkobar-kobar menyala di dalam Neraka.

Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat.

sumber : Kaligrafi

No comments: