- Buka VirtualBox
- Pilih new.
- Set name “Ubuntu Server”.
- Selanjutnya kita akan memilih bersarnya memori yang akan kita gunakan. Untuk lebih bagusnya, kita set ke 512 MB saja. Kemudian klik “Next”.
- Pilih point “Create a virtual hard drive now”. Dan klik “Create”.
- Pilih point “VDI”. Klik “Next”.
- Pilih point “Dynamically allocated”. Klik “Next”.
- Kemudian pengaturan lokasi file dan space yang akan kita pakai. Disini kita set 8 GB saja. Dan klik “Create”.
- Kemudian halaman akan tertutup sendiri.
- Dan selanjutnya klik sekali pada “Ubuntu Server” dan klik “Start”.
- Maka jendela Ubuntu akan terbuka.
- Disini kita akan memilih file ISO yang akan kita pakai yaitu “Ubuntu-12.04-server-i386.iso”. kemudian klik “Start”.
- Setelah di setting seperti yang di atas, selanjutnya kita akan diminta memilih bahasa yang akan kita pakai untuk instalasi. “English” saja.
- Kemudian keluar menu. Kita pilih “Install Ubuntu Server”.
- Selanjutnya kita akan diminta memilih bahasa yang akan kita pakai untuk default language. Kita pilih “English”.
- Selanjutnya kita dibawa ke pemilihan lokasi. Pilih “other”, kemudian cari “asia” dan selanjutnya pilih “Indonesia”.
- Dan kemudian adalah konfigurasi locale. Disini berpengaruh terhadap format tanggal, number, dan lainnya. Karena locale “Indonesia” tidak ada, maka kita pilih yang “United States”.
- Layar berikutnya adalah pengaturan layout dari keyboard kita. Disini pilih saja “No”.
- Pilih “English(US)” untuk jenis keyboard yang kita gunakan.
- Selanjutnya instalasi akan dilanjutkan dengan proses “Detecting Hardware” dan loading komponen tambahan dari sistem kita.
- Selanjutnya konfigurasi jaringan server kita. Yang pertama adalah host untuk server kita. Disini set saja dengan nama “ubuntu”.
- Kemudian kita tambahkan user yang akan kita pakai untuk manajemen server kita. Disini pakai saja nama “Server_xxxx”.
- Kemudian set username yang akan kita pakai untuk login. (pakai huruf kecil semua/lower case). Dan isi “server_xxxx”.
- Selanjutnya set password yang mau dipakai sama user. Isikan password yang sama ketika diminta konfirmasi password.
- Kemudian kamu akan ditanya apakah home direktori mau di-enkripsi atau tidak. Kalau pilih yes, semua file yang kamu simpan di dalam home direktori tidak akan bisa dibuka selain kita. Untuk kali ini kami memilih No.
- Selanjutnya instalasi akan membaca waktu (Tanggal dan jam) sekarang dari Network Time Server.
- Terus kita diminta menentukan zone waktu berdasarkan Kota. Pilih kota yang ada pada pilihan yaitu Jakarta. Jika sudah tekan “Enter”.
- Selanjutnya kita akan membuat partisi untuk instalasi sistem Ubuntu Server 12.04 kita. Ketika muncul pilihan Partition Disk, pilih saja yang Manual. Karena jika kita memilih yang Guided maka partisi yang dibuat adalah defult, jadi supaya kita bisa membuat partisi sesuai keinginan kita pilih saja yang Manual.
- Kemudian pilih Hard Disk (HD) yang mau di-partisi, karena di dalamnya cuma ada 1 HD yang dikenali sebagai sda jadi saya pilih HD itu. Tekan “Enter”.
- Kemudian akan ada pertanyaan untuk pembuatan tabel partisi baru. Pilih saya Yes.
- Kemudian pilih saja di tabel partisi yang baru saja dibuat (yang ada keterangan FREE SPACE-nya).
- Pilih “Create a new partition”.
- Untuk partisi yang pertama, kami akan membuat sebagai swap area. Untuk ukuran partisinya kami buat 1 GB saja.
- Jika muncul pilihan jenis partisi, pilih saja yang primary.
- Kemudian pilih lokasi dimana kita mau meletakkan partisi ini di dalam Hard Disk (mau di posisi awal atau akhir), kalau kami pilih yang Beginning saja.
- Selanjutnya diminta nentuin jenis File System yang akan dipakai. Kalau di Ubuntu banyak pilihannya. Karena yang akan dibuat sekarang untuk swap makanya kami pilih “swap area” dipilihan “use as”.
- Jika settingan partisi sudah sesuai, pilih “Done setting up the partition”.
- Kemudian membuat partisi yang lain. Langkah-langkahnya sama seperti di atas. Disini kita membuat 2 partisi lagi, untuk “/” (root) dan untuk “/home”. Untuk “/” kita buat sekitar 2.5 GB terus sisanya untuk “/home”. Kita sengaja memisahkan partisi “/home” sama “/” agar kalau ada apa-apa sama sistem / server, kita tinggal format ulang tidak usah bingung mikirin file yang sudah disimpan di “/home”.
- ika sudah benar dan sudah pasti partisinya tinggal pilih “Finish partitioning and write changes to disk”. Nanti akan ditanya apakah anda yakin untuk menyimpan perubahan yang sudah anda buat?. Jawab saja Yes.
- Tunggu proses instalasi.Nanti ditengah-tengah instalasi akan diminta HTTP Proxy. Apabila menggunakan Proxy masukkan disini. Tapi jika tidak dikosongkan saja.
- Terus nanti diminta juga untuk setting update sistem kita. Apa mau di-update otomatis atau secara manual. Karena kita tidak selalu online maka kita pilih yang “No automatic updates” jadi nanti kita update secara manual saja.
- Selanjutnya kamu diminta untuk menentukan Server yang nantinya kana dijadikan Server apa. Kita pilih yang LAMP Server saja.
- Setelah semua aplikasi / software selesai di instal ke sistem, langkah selanjutnya adalah instalasi GRUB/Boot Loader.
- Kemudian ada pertanyaan untuk install GRUB ke master boot record dari Hard Disk kita. Jawab saja Yes.
- Dan akhirnya proses instalasi Ubuntu Server 12.04 pun selesai. Pilih Continue dan otomatis reboot.
- Selesai.
Penulis : Yoga Dwi Pambudi
Editor : Rony Sutiyanto
No comments:
Post a Comment